header hapsari adiningrum

Gowes Wisata di Kota Semarang

10 komentar

 


Assalamualaikum teman-teman apa kabar?. Di  era new normal Atau kita sebut dengan adaptasi Kebiasaan Baru ada sebuah hobi  yang sedang ngetren yaitu atau gowes atau bersepeda. Setiap hari Minggu sepertinya kita sering menjumpai goweser ini keliling kota atau tempat-tempat yang menarik yang berada di Kota Semarang. Adalah teman-teman yang suka bersepeda juga seperti saya?. 

Sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu saya  juga mulai bersepeda. Sepeda lama yang udah berbulan-bulan teronggok di rumah karena rusak, saya restorasi. Ganti ban dalam, seattlepost, sedel dan pedal dengan harga sekitar 300 ribu membuat sepeda lama jadi bagus dan kuat lagi. Lumayan juga ya harga untuk restorasi sepeda, tapi ini lebih hemat dibandingkan jika membeli sepeda bekas dengan kisaran harga 1.500.000 rupiah atau dengan membeli sepeda baru dengan harga 3-4 juta rupiah. 

Di sekitar rumah saya kebetulan  ada sebuah tempat yang menarik namanya Brown Canyon. Sebenarnya Brown Canyon bukan merupakan tempat wisata. Grand Canyon merupakan tempat penggalian material yang sudah dilakukan selama 10 tahun. Bekas galian material ini terlihat seperti Brown Canyon yang ada di Amerika. Bebatuan yang menjulang tinggi ini menjadi tempat tujuan teman-teman yang bersepeda yang ataupun pengunjung yang  hanya sekedar ingin mengabadikan pemandangan dengan swafoto.



Jarak rumah ke Brown Canyon cukup dekat sekitar 8 KM jadi saya sering banget ke sini. Saya juga sering berjumpa dengan sesama goweser yang menjadikan Brown Canyon sebagai tujuan mereka bersepeda. Kalau pagi sebenarnya bagus untuk menikmati matahari terbit di tempat ini, namun pukul 6.00 wib sudah mulai lumayan panas dan banyak truk pasir yang melakukan penambangan. Banyak debu sekali di sini jadi jangan lupa ya kalau bersepeda dengan tujuan ke Brown Canyon untuk tetap memakai masker dan sebisa mungkin jangan lama-lama deh di tempat ini.

Saya juga pernah bersepeda lebih jauh ke arah kota seperti di kota lama  dan Pantai Marina. Oh ya Saya ingin cerita Sedikit nih tentang bersepeda di  kota lama. Kawasan ini sekarang sudah sangat cantik karena baru saja selesai mengalami renovasi. Semakin banyak bangku, lampu jalan dan taman yang semakin cantik, menjadikan kota lama juga tujuan wisata Semarang para goweser di Kota Semarang. Waktu saya ke sana saya bertemu beberapa teman dari banyak komunitas pengunjung yang juga sedang menikmati keindahan kota lama. Salah satu spot atau tempat yang paling populer untuk foto yaitu jendela akar.

inilah jendela akar yang sudah berumur  ribuan tahun.saya sedikiti berpesan kepada teman-teman jika ingin mengabadikan momen di jendela akar, sebaiknya tidak bergelantung di akar ini. Ingat ya karena akarnya sudah tua sekali takutnya sudah rapuh jadi dapat merusak cagar budaya dan bisa juga jatuh sehingga mengalami kecelakaan. Saya waktu itu hanya dengan berfoto saja di depan jendela akan juga sudah cukup bagus kok dan keren fotonya. Kota lama juga menjadi destinasi wisata keluarga



Saya ingin membagikan sedikit tips jika ingin ke wisata kota lama ataupun tempat menarik lainnya di Kota Semarang dengan cara bersepeda ;

1. Jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan  yaitu memakai masker membawa hand sanitizer atau bisa juga tisu basah dan  kelengkapan lainnya seperti snack dan botol minum. Saat bersepeda masker bisa dilepas lebih dahulu karena dikhawatirkan saat berolahraga memakai masker dapat menyebabkan sesak nafas. Masker dipakai jika beristirahat. 

2. Sebelum berangkat cek kesehatan diri jika memang merasa nggak enak badan lebih baik ditunda. Bersepeda ataupun olahraga lainnya memerlukan kesehatan fisik yang baik. 

3. Cek sehatan sepeda kita. Cek angin atau ban sepeda, kestabilan stang, rem dan lain sebagainya

Wisata dengan bersepeda atau gowes wisata  sangat menarik sekali bagi saya. Hal ini juga menjadi alternatif kangen piknik karena selama masa pandemi kurang lebih lima bulan ini saya dan keluarga tidak pergi kemana-mana. Jadi dengan gowes wisata bisa jadi refreshing atau piknik tipis-tipis gitu. Bersepeda sendiri sebenarnya kita bisa meningkatkan hormon oksitosin yang membuat bahagia ditambah dengan mengunjungi tempat wisata yang ada di Kota Semarang Jadi makin Happy deh.


Hapsari Adiningrum
Melihat Arfa kecilku tumbuh berkembang dimana aku adalah saksi pertamanya adalah hal yang paling menakjubkan dalam hidup. Arbaca adalah segalanya, namun PemilikNya lebih utama. Memiliki tiga buah hati dan berharap dapat membersamai mereka hingga dewasa. Seorang ibu yang ingin selalu belajar tentang apapun sampai kapanpun.

Related Posts

There is no other posts in this category.

10 komentar

  1. Kepo sama brown canyon mbak. Dan salut ma hobi nggowesnya. Tuh akar pohon tempat favoritku foto...

    BalasHapus
  2. Aku gowes sejak 2 tahun lalu, tapi di dalam kompleks aja hehehe, belum berani luar kompleks karena cilikan mesti ngintil hehehe

    BalasHapus
  3. Salut mba Hap, sudah makin jauh gowesnya ya.. Aku baru berniat nggowes lagi nih, masih maju mundur antara beli sepeda atau pakai sepeda yg mau dihibahkan kakak..hehe..

    BalasHapus
  4. Wah gowesnya sudah jauh banget mba. Aku juga pengen nih sekali-kali gowes ke pantai marina.

    BalasHapus
  5. aku mageran banget mbak kalo suruh sepedaan. ditambah si kecl yang belum bisa naek sepeda sendiri. jadi pertimbangan banget.

    BalasHapus
  6. Keren banget si dikau mbak rutin gelas sampe berkilo2 insyaallah semua penyakit yg kmrn sempet mendiagnosa hilang semua ya krn rutin olahraga. Semangat mbak

    BalasHapus
  7. Aku belum terjangkit trend bersepeda. Sebenarnya pengen, tapi membayangkan rute Sumowono yang naik turun gunung jadi berkurang semangatnya. Haha. Keren Mbak Hap! Semoga aku tertular untuk olahraga juga.

    BalasHapus
  8. Pas dulu kerja di daerah Pucanggading malah belum pernah pergi ke Brown Canyon mba. SEkarang apa ya masih bagus seperti awal muncul ya.

    BalasHapus
  9. Mbak, gowes di Semarang apa nggak panas banget to? Aku ngebayangin aja udah jiper duluan. Salut buat mbak Hap, rajin banget OR sekarang

    BalasHapus
  10. Strong banget mba Hapsari. Aku lempoh, jarak tempuh ku belum berani jauh ngos-ngosan

    BalasHapus

Posting Komentar