Judul : Pulih
dari Perih (50 Tulisan Motivasi dan Afirmasi Diri)
Penulis : Ninin
Kholida
Editor :
Itsnaini M.
Desain Sampul :
Luqman Reza
Desain Isi :
Omenemo
Penerbit : Oase
Indonesia-Semarang
Cetakan :
Pertama, Juli 2020
Hal : 250 halaman
ISBN :
978-623-91317-2-2
Ninin Kholida
merupakan seorang penulis buku
Parenting Readiness dan My Success Way. Buku Pulih dari Perih merupakan buku
keempatnya. The Ninin, demikian beliau biasa disapa juga merupakan seorang
trainer dan narasumber kajian yang diselenggarakan secara online maupun
offline.
“Penerimaan
diri dimulai ketika seseorang sadar bahwa ia diciptakan oleh Yang Maha
Pencipta” (hal 33)
Ninin Kholida mampu
membuat pembaca tersadar bahwa yang namanya manusia itu sebagai makhluk ciptaan. Jadi wajar
bila melekat pada dirinya segala kelemahan, sifat buruk dan lain sebagainya.
Namun, jangan sampai lupa bahwa ada Allah yang Maha Kuasa, tempat bergantung
dan meminta pertolongan.
Pelipur Lara
Kita sebagai
manusia seringkali merasakan marah, kecewa, sedih dan resah karena berbagai alasan.
Alasan yang seringkali terjadi Karena dikhianati, ditinggalkan, harapan yang
tak sesuai dengan kenyataan dan
diabaikan. Semua perasaan tersebut
kemudian dikeluarkan dalam bentuk tangisan. Wajar bila kita menangis.
Menangis bukan sebuah aib. Dengan menangis kita menyadari bahwa kita lemah dan
sebaiknya tidak tergantung kepada manusia. Kita harus berharap hanya kepada
Allah saja.
Di buku ini
juga banyak mengulas tentang berbagai watak manusia yang penuh kebingungan saat dihadapkan pada sebuah pilihan. Rasa
bingung pada beberapa keadaan merupakan sesuatu yang lumrah. Setelah itu kita
harus fokus kembali dengan cara membaca Alquran dan memohon kepada Allah agar
diberi pengetahuan.
Pernah membenci
seseorang? Benci yang berarti sangat tidak menyukai sesuatu atau seseorang
Sebagian besar kita pasti pernah membenci seseorang, hanya saja kadar dan waktunya
yang berbeda. Hal yang lumrah yang Namanya manusia membenci atau menyukai
sesuatu atau seseorang, Namun yang perlu diingat setiap diri pasti mempunyai
kekurangan dan kesalahan. Tak ada manusia yang sempurna
“Jika engkau
memutuskan untuk membenci orang-orang karena dia memiliki kekurangan dan pernah
berbuat kesalahan, maka rasanya tidak ada seorang pun yang layak jadi kawan”
(hal 37)
Nah jika sudah
demikian maka tidak boleh jika seseorang berbuat satu kesalahan kemudian kita
membuat kesimpulan bahwa keseluruhan yang ada pada dirinya, semua yang
dilakukan adalah buruk dan yang dilakukannya serba salah. Tak patut kita
membuat generalisasi seperti ini. Karena pasti ada perbuatan baiknya, hanya
saja rasa benci yang berlebihan dapat menutupinya.
Rasulullah
pernah bersabda “ Janganlah kalian semua saling benci-menbenci, saling dengki-mendengki,
saling belakang-membelakangi dan saling putus-memutuskan ikatan persahabatan atau kekeluargaan., dan jadilah
engkau semua hai hamba-hamba Allah sebagai saudara-saudara. Tidaklah halal bagi
seseorang muslim jika ia meninggalkan yakni tidak menyapa saudaranya lebih dari
3 hari “(HR. Bukhari&Muslim).
Ini yang paling
saya sukai dari bab ini, ada pojok aktivitas mengonfirmasi rasa benci. Di sini,
pembaca diminta untuk memikirkan seseorang yang dibenci lalu mengkonfirmasi
alasan apa sehingga membencinya. Ada 21 point tentang perilaku, kejadian atau
sesuatu hal yang membuat kita membenc seseorang. Perasaan benci hanya sebagian
perasaan yang ada dari seluruh perasaan kita. Berlaku adil, dan jangan sampai
membuat energi terkuras habis hanya untuk sebuah perasaan ini saja sehingga
tidak ada waktu untuk beribadah dan hal-hal yang bermanfaat lainnya.
Buku ini cocok
dibaca kalangan umur 20 tahun ke atas. Pada usia ini seseorang telah banyak
berinteraksi dengan banyak orang sehingga memunculkan berbagai pengalaman. Tak
semuanya berlangsung dengan indah dan sesuai harapan, kadang penuh gesekkkan. Namun
bagaimana cara kita menyikapinya, inilah yang penting. Pada usia ini juga mulai
tumbuh kesadaran betapa pentingnya menata hati, menyusun kepingan-kepingan
peristiwa yang kadangkala tak selalu indah, segera bangit dari keterpurukkan
dan pulih dari perih.
Buku ini
terdiri dari 50 tulisan yang terbagi lima tema, yaitu Pelipur Lara, Usia
berkah, Lapang Dada, Indahnya Iman dan Harapan. Membaca buku ini seperti
mendapatkan nasihat dan tepukkan hangat di punggung yang seolah-olah berkata “nggak
papa, kita hanya manusia biasa yang kadang lemah dan berbuat salah. Minta
tolong kepada Sang Pemilik Hidup untuk bangkit kembali”. Mengakui bahwa diri lemah bukanlah sebuah aib,
justru ini adalah sebuah kesadaran yang baik. Karena diri lemah maka kita
membutuhkan Yang Maha Kuat untuk menguatkan dan Maha Penolong untuk menolong untuk
pulih dari perih.
Benar. Pada usia 20 juga ego masih sangat tinggi. Hingga nggak heran sifat selalu merasa benar dan ingin menang sendiri kadang merajai.
BalasHapusRasanya buku ini bisa sebagai cermin untuk segala egoisme diri.
Cool.
Wah..buku yang bagus sebagai nutrisi jiwa kita nih ya. Trmksh infonya,mba.. mudah2 kapan2 ku berkesempatan membaca buku ini juga.
BalasHapusBener nih usia 20an peralihan dr remaja ke dewasa, biasanya banyak problem sosial yg dialami. Butuh bnget bacaan yang memotivasi kaya gini.
BalasHapusMenarik nih bujunya bisa jadi obat dikala hati lagi gundah gulana ya mbak. Noted ntar mo baca juga ah
BalasHapusWah sepertinya menarik nih bukunya..bisa untuk asupan jiwa yang sedang gundah gulana..biar belajar lebih semeleh
BalasHapusHuhuhuee jadi ingat masa lalu, ketika perih pernah menyapa. Buku yang pas untuk mereka yang tengah lara hati nya
BalasHapusBacaan yang paling dibutuh ya yang memotivasi model kek gini ya Mba Hapsari
BalasHapusdi balik segala kelukaan pastilah ada kebahagiaan yang tersimpan. Semangat kita
“Jika engkau memutuskan untuk membenci orang-orang karena dia memiliki kekurangan dan pernah berbuat kesalahan, maka rasanya tidak ada seorang pun yang layak jadi kawan”
BalasHapusMba, ini yang paling jleb terasa di hatiku saat membaca artikel di atas. Begitu banyak ya ternyata yang harus kita pelajari dari dalam diri dan upgrade kemampuan untuk memanage perasaan luka dan kecewa. Semoga kita bisa dikuatkan ya dengan membaca buku ini.
Aku pengen banget beli buku ini Mbak... Sayangnya belum ada bajet... Hehehe. Semoga pas mau beli masih ada bukunya. Aamiin
BalasHapusBuku ini barusan saja mendarat ke rumah. Masya Allah bagus banget layout-nya. Cantik dan ada gambar-gambarnya. Jadi lebih semangat bacanya. Apalagi setelah baca review dari mbak Hapsari, jadi nggak sabar pengen segera membaca, tapi masih ada satu buku yang harus dituntaskan dulu nih.
BalasHapus