Semarang Kota Tercinta
Semarang merupakan kota yang unik. Perpaduan tiga budaya
yang semuanya menyatu dengan harmonis. Peninggalan budaya dari Belanda , Hinda
dan Cina masih terus terawat dan dilestarikan dengan sangat baik, Semuanya ada
di Kawasan kota lama. Ada gereja Blenduk, masjid besar Kauman juga klenteng Tay
Kak Sie. Selama hampir 40 tahun tinggal di sini sejak bayi, kota Semarang menjadi kota yang nyaman juga kota yang aman.
Kota lama merupakan Kawasan di Semarang yang saat ini popular
sekali. Nggak hanya untuk kalangan kawula muda saja, yang berumur setengah baya
juga suka mengunjungi tempat ini. Setelah dipercantik dan mengalami perbaikkan pada
tahun 2018-2019, sekarang kota lama menjadi tempat wisata heritage dengan wajah
baru. Nggak hanya terkenal di dalam kota saja, kota lama Semarang sudah popular
di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.
Beberapa waktu yang lalu, saya dan rombongan blogger
Semarang mendapat kesempatan untuk puter-puter Kawasan kota lama Semarang.
Seingat saya, perjalanan ini di tahun 2018. Sudah lama ya, tapi kenangannya
masih melekat karena berkesan sekali. Jalan kaki sejauh 3,5 km namun nggak
terasa capek karena kita melihat bangunan-bangunan tua yang tetap megah. Nggak
hanya sekedar jalan-jalan saja, namun juga tahu tentang sejarah bangunan-bangunan
yang ada di Kawasan ini. Ingin rasanya mengulang lagi, semoga pandemic corona
ini segera berakhir. Aamiin.
Kebudayaan yang beraneka ragam juga memunculkan keanekaragaman
kuliner. Apa aja sih kuliner khas Semarang;
Lumpia Semarang
Sebagai kota lumpia, rasanya belum disebut ke Semarang jika
belum mengicipi makanan ini. Makanan yang memiliki kulit dari adonan tepung ini
memiliki isian rebung yang diiris halus. Perpaduan makanan khas Tiongkok dan
Jawa, membuat lumpia sangat populer baik di kota Semarang sendiri maupun di
berbagai daerah. Kuliner Indonesia yang juga terken sampai luar negeri ini punya dua variasi basah dan goreng. Isiannya tidak hanya rebung saja, banyak variasi yang membuat
lumpia digemari berbagai kalangan.
Berbagai restoran dan
took oleh-oleh khas Semarang banyak yang menyediakan lumpia halal dengan isian
daging ayam, udang dan kambing muda. Wow, banyak ya variasinya dan yang
pastinya rasanya juga lezat sekali. Lumpia biasanya disajikan dengan pelengkap
acar, cabai rawit hijau dan juga tunas daun bawang. Makannya bisa juga dicocol
dengan saos.
Tahu Gimbal
Selintas nama ini unik sekali ya. Yang belum pernah makan
dan nggak tahu makanan tradisional ini sering dikira tahu gimbal itu karena yang jual,
rambutnya gimbal. Nama gimbal ada karena adonan udang yang digoreng dengan
tepung sehingga bentuknya keriting-keriting mirip dengan rambut gimbal. Tahu
gimbal terdiri dari tahu yang digoreng ditambah dengan irisan sayuran kol,
tauge, udang gimbal kemudian disiram dengan bumbu kacang. Bila suka dan ingin
lebih kenyang bisa ditambah dengan lontong nasi.
Tahu gimbal khas Semarang sudah ada sejak abad ke-19 dan masih
digemari banyak orang. Jika suka pedas
maka bisa pesan bumbu kacangnya dengan cabai sesuai selera. Lebih nikmat
jika tahu disajikan hangat.
Tahu Petis Semarang
Tahu yang digoreng dan ditengah-tengahnya disisipi olesan
petis ini ternyata makanan khas Semarang. Selama ini hanya tahu sering dijual
di tukang gorengan yang tersebar di pinggir jalan Bersama dengan jajanan
gorengan lain seperti mendoan, tahu isi, pisang goreng dan bahwan.
Tahu petis khas Semarang merupakan makanan yang terdiri dari
tahu pong yang dibelah kemudian tengahnya diolesin petis. Petis dengan aroma
udang dengan rasa yang asin juga manis ini memang enak dan menggugah selera. Beberapa
restoran dan toko oleh-oleh khas Semarang memasukkan makanan ini kedalam daftar
menu mereka. Variasi petis juga sekarang beraneka ragam, ada yang original,
pedas dan juga ekstra pedas. Menikmati kuliner satu ini bisa dengan cabai rawit
hijau dan dijamin nggak bakal berhenti kalua belum habis.
Masih ada banyak lagi makanan khas Semarang yang tentu saja
enak sekali dan menggugah selera. Ada soto Semarang. Oiya saya masih ingat sekali
tentang soto semarang ini ketika makan dengan teman dari luar kota. Mangkoknya
kecil sekali, dibandingkan dengan soto Lamongan, mangkok soto Semarang hanya
setengahnya saja. Makan satu mangkok soto Semarang rasanya kurang karena
disajikan dengan kuah bening yang segar juga beberbagai pelengkap seperti
perkedel, sate kerang, sate puyuh juga kerupuk. Beberapa makanan khas Semarang
lainnya yaitu bandeng presto, nasi ayam Semarang,
tahu pong, garang asem, pisang planet, mie kopyok dan masih banyak yang
lainnya.
Kebudayaan dan kuliner Semarang yang beraneka ragam ini
harus tetap dilestarikan. Agar nanti anak cucu kita masih bisa merasakan kelezatannya.
Saya juga masih sering bernostalgia dengan cara menikmati makanan khas Semarang
yang sejak kecil sudah saya nikmati. Sekarang juga dengan mudah menemukan
kuliner khas kota tercinta. Walaupun jauh letak tempat penjualnya namun dengan
layanan ojek online, berbagai makanan lezat sudah bisa tersaji di meja makan.
pamer disosmed itu lebih penting sebelum makan, biar ga kehilangan momen, iya kaaann hihii
BalasHapus