Sesak Nafas
Hari Kamis, 28 Mei 2020 saya terbangun pukul 3 dini hari dengan keadaan sakit. Perut dan dada serasa tertindih benda berat dan sesek sekali rasanya. Anak perempuan saya yang berumur 6 tahun, saat saya terjaga dia juga terjaga. Saya perlahan menanyakan apa dia baru saja menduduki badan saya dan dia menjawab tidak. Saya bangun dengan perasaan gelisah dan dicekam kecemasan. Sungguh saya merasa takut sekali. Saya merasa saat menarik nafas terasa berat dan “nyesek”. Pikiran saya saat itu, jangan-jangan saya sedang mengalami gejala covid-19. Ya Allah…Ambulans Hebat
Saya teringat layanan gawat darurat 112, segera saya
menghubungi dan cepat terhubung. Saya menceritakan keadaan saya. Saya mulai
batuk-batuk, tarikan nafas berat dan seperti demam!. Petugas di ujung telepon
segera menanyakan data seperti tempat tinggal dan apa baru saja melakukan perjalanan
luar kota. Saya menjelaskan bahwa saya tidak pergi kemana-mana, hanya saja saya
menerima tamu dari dalam kota Semarang dan juga saudara dari Tegal. Petugas akan
menghubungkan dengan ambulan hebat dan saya diminta untuk stand by jika ada
telepon masuk. Bagi teman-teman di kota Semarang sepertinya nggak asing dengan
nama ambulance hebat, namun akan saya jelaskan sedikit bagi yang belum paham.
Ambulance hebat adalah layanan ambulans emergensi untuk mengatasi
kegawatdaruratan di Kota Semarang. Sebelumnya saya pernah menggunakannya saat
ibu terserang stroke. Layanan ini gratis dan dan dibawah asuhan dinas kesehatan
kota Semarang.
Petugas Dengan APD Lengkap
Tak menunggu waktu lama ambulance hebat datang dengan
petugas yang dilengkapi dengan APD (Alat Perlindungan Diri). Bisaanya saya
hanya melihat di media social atau di televisi, ini saya melihat langsung
dihadapan. Rasanya takut, cemas dan perasaan campur aduk lainnya. Saat petugas saya kira saya akan mendapat bantuan oksigen, ternyata tidak seperti seperti yang saya sangka dan ada prosedur yang harus dijalani. Petugas dengan
sigap memeriksa suhu tubuh, saturasi oksigen dan tekanan darah. Sesaat kemudian
diagnosa yang saya terima adalah penyakit asam lambung. Apa?. Asam Lambung?
Saya masih belum percaya rasanya, karena selama ini sakit maagh yang saya alami
sebatas hanya rasa kembung, sebah dan rasa tak nyaman di sekitar perut. Namun
gejala yang saya rasakan saat itu adalah merasa demam, batuk, sesak dan dada berdebar-debar.
Namun saya bersyukur dan menangis lega karena diagnosa asam lambung ini, bukan
covid-19. Petugas memberikan obat lambung untuk saya minum saat itu juga
dan resep yang harus saya beli sendiri di apotik. Tak berapa lama kemudian mereka meninggalkan rumah saya. Entah apa yang saya pikirkan saat
itu karena memang saya belum pernah mengalami kejadian sakit seperti ini dan
timbul rasa cemas yang berlebihan.
Beberapa waktu kemudian saya baru tahu saya sakit GERD yang memang gejalanya bisa bermacam-macam. Gerd (gastroesophageal reflux disease) adalah naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan. Jika sakit lambung yang yang rasakan sebelumnya adalah kelebihan produksi asam lambung sehingga perut kembung, bergas dan tak nyaman namun jika gerd, cairan lambung sudah naik. Akibatnya seperti yang saya rasakan saat hari Kamis di tanggal 28 Mei, yaitu sesak nafas, batuk dan nyeri di daerah dada.
Rasa nyeri di dada karena asam lambung yang sudah naik. Untuk memastikan jantung saya dalam keadaan baik, saya melakukan cek jantung dan Alhamdulillah hasilnya dalam keadaan baik. Dokter spesialis penyakit dalam yang memeriksa saya memberikan obat untuk memblok asam lambung saja. Dan sebuah pesan singkat dengan senyum hangat " Jangan banyak pikiran ya bu"
Gejala gerd hampir mirip ya dengan covid-19. Selama ini yang saya ketahui, covid-19 menyerang saluran pernafasan dengan gejala batuk, pilek dan demam. Buat teman-teman yang mau tahu tentang gejala gerd atau covid-19 karena barangkali sedang merasakannya atau sekedar ingin menambah pengetahuan bisa berkunjung ke halodoc. Situs ini lengkap banget membahas tentang kesehatan. Jadi kalau mengalami gejala sakit yang lainnya atau ada yang menganggu kesehatan bisa langsung deh buka webnya. Banyak hal yang bermanfaat termasuk bisa melakukan covid test. Lengkap banget kan, jadi sekarang nggak perlu lagi cemas berlebihan dan pastinya sudah merasa nyaman dan lebih aman.
GERD
Beberapa waktu kemudian saya baru tahu saya sakit GERD yang memang gejalanya bisa bermacam-macam. Gerd (gastroesophageal reflux disease) adalah naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan. Jika sakit lambung yang yang rasakan sebelumnya adalah kelebihan produksi asam lambung sehingga perut kembung, bergas dan tak nyaman namun jika gerd, cairan lambung sudah naik. Akibatnya seperti yang saya rasakan saat hari Kamis di tanggal 28 Mei, yaitu sesak nafas, batuk dan nyeri di daerah dada.
Rasa nyeri di dada karena asam lambung yang sudah naik. Untuk memastikan jantung saya dalam keadaan baik, saya melakukan cek jantung dan Alhamdulillah hasilnya dalam keadaan baik. Dokter spesialis penyakit dalam yang memeriksa saya memberikan obat untuk memblok asam lambung saja. Dan sebuah pesan singkat dengan senyum hangat " Jangan banyak pikiran ya bu"
Halodoc
Gejala gerd hampir mirip ya dengan covid-19. Selama ini yang saya ketahui, covid-19 menyerang saluran pernafasan dengan gejala batuk, pilek dan demam. Buat teman-teman yang mau tahu tentang gejala gerd atau covid-19 karena barangkali sedang merasakannya atau sekedar ingin menambah pengetahuan bisa berkunjung ke halodoc. Situs ini lengkap banget membahas tentang kesehatan. Jadi kalau mengalami gejala sakit yang lainnya atau ada yang menganggu kesehatan bisa langsung deh buka webnya. Banyak hal yang bermanfaat termasuk bisa melakukan covid test. Lengkap banget kan, jadi sekarang nggak perlu lagi cemas berlebihan dan pastinya sudah merasa nyaman dan lebih aman.
Mulai sekarang, saya lebih memperhatikan pola hidup sehat
yaitu dengan cara menjaga pikiran tetap tenang dan jangan sampai stress, karena
stress ini bisa memicu produksi asam lambung berlebihan. Selain itu saya juga
harus menjaga pola makan dengan tidak makan makanan yang pedas dan berlemak.
Padahal ini makanan favorit saya. Pola hidup sehat lainnya yaitu banyak minum
air putih, istirahat cukup dan rutin olahraga. Rasanya sama ya dengan cara
menjaga kesehatan di saat sekarang ini.
Nah, teman-teman semoga kita semua dalam keadaan sehat-sehat
saja ya.
Selamat menyambut new normal life.
Keep safe and keep healthy
Semoga Mbak Hap cepat sembuh ya. Aku pun sedang belajar untuk tidak mengkonsumsi makanan pedas. Tapi ternyata masih sangat amat susah karena rasanya akan kurang jika tidak makan sambal.
BalasHapusKayak ponakanku mbak. Persis. Aku sudah deg degan juga. Alhamdulillah habis gitu sehat lagi. Sehat selalu ya buat mbak hap sekeluarga aamiin
BalasHapusSehat sll y mbak.. mengelola stress itu mmg gampang2 susah y mbak..aku awal2 pas ada tetangga yg kena Corona itu aku jg agak cemas berlebih..trus aku kurangi tu bc2 dan liat tayangan seputar Corona n it works
BalasHapusWah..jadi GERD ini semacam peny lanjut dari sakit maag ya mba? Agak was2 juga nih saya, kmrn hbs op maag sempat kumat dipicu salah satu obat yg saya minum. Semoga tak berlanjut ah..
BalasHapusSehat2 selalu ya mbaa..
Lekas sembuh mbaak. Aku pernah baca bukunya Loving The Wounded Soul, saat penulia depresi dia mengalami GERD. Mungkin bisa dicek jg mba kesehatan mental selama ini apakah jg menurun. Katanya sihhh pikiran sama badan itu masih terkait. Saat stress, tubuh jg ikut menurun imunnya 🥺
BalasHapusAsam lambung tu emang ngeri banget ya efeknya panjang ga cuma perut ga nyaman aja tapi bisa sesek nafas san kena GERD. Temenku juga ada dlu kena gerd awalnya bingung sakit apa. Ada 1 dokter malah bilang tumor. Makin stres kan untungnya dia coba second opinion dan ketemulah GERD. Alhamdhulilah sekarang udh terapi dan mulai membaik. Semoga mbak Hapsari juga segera sehat ya mbak
BalasHapusSaya beberapa waktu yang lalu juga kena maag mbak, baru pertama kali. Rasanya punggung sakit dan ulu hati nyeri. Setelah minum obat maag yang biasa itu bisa langsung sembuh. Beberapa hari kemudian, saya kena lagi namun kali ini obat yang biasa nggak ngaruh, saya harus ke dokter untuk mengatasinya. Padahal selama ini pola makan sudah teratur, hanya memang lagi banyak pikiran.
BalasHapusSemoga Mbak Hap dan anak-anak selalu sehat yaa. Kita sebagai ibu harus memperhatikan kesehatan demi anak-anak. Semoga pandemi ini segera pergi dan nggak balik lagi, supaya hidup kita bisa normal kembali.
Saya jadi tambah ilmu tentang GERD nih :)
Ya Allah, kebayang cemasnya Mbak Hap saat kena serangan gerd, Alhamdulillah ambulannya cepat tanggap ya dan mbak gap bisa didiagnosa secara tepat. Tinggal sekarang jaga makan dan kondisi pikiran, cepat sembuh ya Mbak
BalasHapusAsam lambung ini sebenarnya banyak penyebabnya ya, stress juga bisa memicunya. Semoga cepat sembuh ya Mba Hapsari
BalasHapusYa Allah, Yuni bisa bayangkan sih bagaimana paniknya. Apalagi di tengah kondisi seperti ini. Antara panik, cemas dan khawatir. Belum lagi memikirkan keluarga yang selama ini ada di dekat jangkauan kita.
BalasHapusSemoga segera membaik, Mbak.
Semangat Mbak Hap, semoga sehat selalu dan bisa membersamai anak-anak sampai dewasa nanti amin
BalasHapusAku nggak bisa ngebayangin gimana paniknya saat itu. Belum lagi kepikiran tentang anak-anak. Semoga selalu sehat ya mbak Hap
BalasHapusJadi ingat cerita mba Hap waktu itu di WA, kebayang seremnya ya mbak, petugas pakai APD lengkap gitu. Suamiku pernah kambuh gerd nya, ngeri seminggu gak bisa bangun dari tempat tidur.
BalasHapusAku juga pelanggan baca artikel di Halodoc, sejak dua tahun yang lalu. Banyak artikel kesehatan yang bermanfaat untukku