header hapsari adiningrum

Jangan Lakukan Hal Ini Kepada Orang Tua Yang Memiliki Anak Autis.

11 komentar

 Mempunyai anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan sindrom autis bukanlah hal yang mudah bagi orang tuanya. Sebuah istilah mengatakan jika memiliki satu anak berkebutuhan khusus sama dengan memiliki anak 7 yang terlahir normal. Mengapa bisa diatakan demikian? Karena satu saja anak berkebutuhan khusus yang lahir dalam sebuah keluarga akan membutuhkan lebih banyak kesabaran, lebih banyak waktu, energi dan tentu saja uang untuk mendidik dan menerapinya.
Orang tua yang memiliki anak autis, termasuk saya, sering membawa Arfa ke tempat umum misalnya lapangan olah raga, mall, pasar atau ke masjid. Selain untuk bersosialisasi dan mengenalkan lingkungan sekitar, rasanya tak mungkin saya mengurungnya terus menerus di dalam rumah. Seringkali saya menjumpai hal-hal yang tak nyaman ketika membawa Arfa ke luar rumah. Sebaiknya jangan lakukan hal ini ketika bertemu dengan anak autis ya ;
1. Memandangnya lama 
Pada anak dengan sindrom autis yang secara fisik tak ada bedanya dengan anak normal lainnya namun mempunyai ciri khas seperti flapping atau mengepak-ngepakkan tangan, mengeluarkan suara yang terdengar aneh dari bibirnya dan melakukan gerakkan yang tak biasa.  Arfa juga sering kali melakukan hal itu. Jika ada yang disukai ia akan mengeluarkan suara seperti bergumam atau kadang sedikit melengking. Ini dilakukannya karena komunikasinya yang terbatas. Jika bertemu dengan mereka tak perlu memandang lama-lama dengan tatapan aneh.  Jika penaasaran, bisa menghampiri dan menanyakan kepada orang tuanya langsung. Tentu saja ini lebih baik daripada menatap ABK mereka berlama-lama, yang membuat orang tuanya merasa tak nyaman. Ada sebuah aturan tak tertulis yang menyatakan jangan memandang lebih dari 5 detik. Jika terlalu lama akan membuat orang tua ini merasa terpojok.
2.  ‘Kasihan Banget Ya Anak Kamu’
Kasihan sekali ini seperti kata yang bisa diartikan betapa hidupnya nelangsa dan merana. Hidup orang tua dan anak autis seperti tak punya masa depan. Kata kasihan ini seolah saya seperti mendapatkan beban yang sangat berat. Anak dengan sindrom autis seperti sebuah ujian atau fitnah bagi orang tuanya, padahal kami menyakini sebaliknya. Anak autis adalah anak-anak penduduk Surga yang sedang dititipkan kepada kami. Mereka dengan pola pikir yang sangat terbatas bahkan tak akan dihisab kelak di akhirat. Maka ini adalah ladang pahal yang sangat besar jika saya bersabar dan bersyukur.
3. Diam-diam mengambil foto
Anak autis dengan segala tingkah lakunya yang tak biasa terkadang memang mencuri perhatian orang. Entah merasa aneh, kasihan atau penasaran kadang ada yang diam-diam mengambil foto atau video untuk kemudian di upload di sosial media. Tak perlu melakukan hal ini. Jika tak bisa melakukan hal yang menguatkan mereka, setidaknya jangan membuat hal yang merugikan atau menyakitkan mereka. Terkadang mereka hanya butuh support dengan mengatakan “ Semoga terapinya lancar ya” atau “ tetap semangat mas Arfa dan mama”.
4. Mengatakan “Bagaiamana Nanti Dengan Masa Depannya”.
Anak autis dengan beberapa bakat akan tetap memiliki masa depan yang baik. Ada yang dianugerahi kepintaran bernyanyi, coding, membentuk lego menjadi sesuatu yang indah, melukis dan lain sebagainya. Anak autis juga bisa mempunyai masa depan yang cemerlang sebagaimana anak normal lainya. Insya Allah
5. Mengatakan Hal-Hal Yang Menyakitkan Orang Tua ABK
Saat arfa masih berumur sekitar 3 tahun dan belum bisa bicara ada yang menanyakan apakah saya dulu pernah berusaha menggugurkannya. Tentu saja tidak. Dia adalah anak pertama, yang kami tunggu-tunggu kehadirannya. Mengatakan sesuatu yang menyakitkan ini tak perlu dilakukan karena selain menambah kesedihan juga tak pantas untuk diucapkan. Jangan pula katakan “anak kamu begitu karena menanggung dosa orang tuanya”.  Setiap orang pasti memiliki dosa dan kesalahan namun akan ditanggungnya masing-masing. Tak ada anak yang akan menanggung dosa orang tuanya.

Inilah lima hal yang tidak boleh dilakukan kepada orang tua yang mempunyai anak dengan sindrom autis. Walaupun anak autis mengalami banyak sekali gangguan seperti gangguan kognitif atau kecerdasan, gangguan komunikasi, sosialisasi namun mereka tetap anak-anak yang disayangi dan diterima kehadirannya.
Semoga bermanfaat. 

Hapsari Adiningrum
Melihat Arfa kecilku tumbuh berkembang dimana aku adalah saksi pertamanya adalah hal yang paling menakjubkan dalam hidup. Arbaca adalah segalanya, namun PemilikNya lebih utama. Memiliki tiga buah hati dan berharap dapat membersamai mereka hingga dewasa. Seorang ibu yang ingin selalu belajar tentang apapun sampai kapanpun.

Related Posts

11 komentar

  1. Kebayang deh, pasti sedih banget ya kalau ada orang yang melakukan hal2 di atas. Terima kasih sudah diingatkan

    BalasHapus
  2. Semoga sesama orang tua bisa lebih saling pengertian dan mendukung, ketimbang cuma komen nggak jelas.

    BalasHapus
  3. *peluk Mbak Hapsari. Semoga semakin banyak tulisan seperti ini biar semakin banyak yang tahu. Lama nih nggak maen ke rumah kak arbaca ya

    BalasHapus
  4. Terima kasih sudah diingatkan mba.. Dan semoga mba Hapsari dan Arfa tetap semangat dan kuat yaaa.. *peluuuuk..

    BalasHapus
  5. Orang tua mestinya punya empati ya mbak, semoga dikuatkan selalu mendampingi ananda. Aku selalu kagum pada orang tua yang memiliki anak dengan kebutuha khusus. Mereka adalah orang tua pilihan yang istimewa

    BalasHapus
  6. Orang tua harus punya empati, sebagai orang yang juga punya anak, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain, kita harus saling mendukung satu sama lain ya..semangat Mbak Hap!

    BalasHapus
  7. Kebayang deh kalo anak kita diliatin dengan pandangan memrlas apalagi sampe keluqr kata kasian. Mereka ga butuh dikasihani ya mbak tp butuh pendampingan dan kasih sayang tanpa syarat

    BalasHapus
  8. Semangat Mbak Hap...InsyaAllah jadi ladang pahala untuk Mbak Hap dan keluarga.... Sehat sellau untuk Mbak Hapsari, Mas Arfa, Mas Bara, Dek Chacha dan Eyang ya...amin

    BalasHapus
  9. Ih jahat banget tuh yang sampe hati bilang anak begitu karena dosa yang dilakukan orang tuanya. Kayak dia Tuhan aja yang tau segalanya yaaa... Sungguh perbuatan yang tidak terpuji.
    Semoga kita semua dihindarkan dari keburukan hati yang demikian.

    BalasHapus
  10. Tega banget ada yang nuduh dengan kalimat begitu... sedih aku dengarnya :(

    Orang desaku tuh, sering begitu. ketika ada anak yang sedikit beda pasti langsung dibilang ini-itu. Padahal setiap anak yang lahir jadi berkah dan ujian sendiri buat orangtuanya masing-masing. Semoga ini jadi pengingat buat saya supaya nggak seperti itu.

    Semangat, Mbak Hap! stay strong! *hug

    BalasHapus
  11. Sedih bgt klo liat ABK, pdhl mreka strong. Org org sprti kita kdang emg memandang kasihan ya

    BalasHapus

Posting Komentar