header hapsari adiningrum

Tur Wisata Menakjubkan Dengan Kereta Api Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa




Bulan Agustus yang lalu, aku mengantar anak piknik bersama teman-teman sekolahnya berserta orang tua mereka dan bapak ibu guru. Piknik ini sebenarnya diadakakan saat liburan kenaikkan kelas pada bulan Juni, tetapi karena beberapa pertimbangan diantaranya berdekatan dengan libur lebaran Idul Fitri dan belum ada keputusan dimana piknik pada tahun ini akan dilaksanakan. Piknik yang diadakan oleh sekolah anak pertama saya di SLB-C Yayasan Autisma Semarang.

Pihak guru dan orang tua memiliki beberapa alternatif tempat karena anak kami merupakan anak berkebutuhan khusus, kami ingin mengadakan piknik yang jaraknya tidak terlalu jauh sehingga anak-anak tidak terlalu lelah.  Pertimbangan yang lain selain jarak, yaitu anak-anak lebih menyukai piknik di alam dan sebuah perjalanan yang menyenangkan. Pihak sekolah dan penyelenggara akhirnya membuat kesepakatan untuk mengadakan study wisata ke Museum Kereta Api yang terletak di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Perjalanan dari sekolah yang berada di Perum Afa Permai, Klipang menuju Museum Kereta Api, menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Perjalanan tidak dirasakan lama karena di dalam bis, anak-anak diajak menyanyi dan bergembira. Bukan hanya anak-anak saja yang riang dan antusias, akupun happy bisa piknik ke tempat yang belum pernah aku kunjungi. Perjalanan dari Semarang, melalui rute tol Gayamsari keluar tol bawen, lalu ke arah Ambarawa. Tak terasa kami sudah tiba, perjalanan terasa dekat karena memang kabupaten Semarang hanya berjarak sekitar 50 kilometer saja. Walaupun dekat, tapi nyatanya aku belum pernah ke sini. Dan senang sekali ketika tahu anak-anak akan piknik di museum kereta Api Ambarawa.

Halaman parkir museum kereta Api Ambarawa yang juga merupakan stasiun ini sangat luas sekali. Untuk rombongan bis sekolah, rombongan kantor apa komunitas bisa masuk ke sini. Anak-anak pun aman untuk sekedar melepas penat karena sudah satu jam duduk di bangkus bis, meluruskan punggung atau sekedar duduk-duduk disini karena tempatnya yang luas dan aman. Masuk ke ruangan museum, aku sudah merasakan suasana yang teduh, gaya arsitektur yang apik dan mengagumkan. Suasana tempo dulu yang kental terasa. Ada beberapa foto masa dulu saat kereta api ini beroperasi.
Halaman parkir yang luas

Di sepanjang lorong menuju stasiun pemberangkatan, merupakan spot yang keren untuk foto-foto. Selain itu untuk menambah wawasan tentang museum kereta api ini, aku bisa membaca tulisan yang tertera pada dinding. Tulisan ini mengenai sejarah berdirinya Museum stasiun kereta api Ambarawa. Sepertinya di seluruh area di tempat ini sangat bagus dan keren. Aku dan Arfa, anakku banyak sekali foto-foto untuk mengabadikan perjalanan kami.

Timbangan kuno

Perjalanan atau tur wisata menggunakan kereta api uap ini hanya ada saat akhir pekan saja. Dengan tiket seharga lima ribu rupiah, para penumpang atau peserta tur dapat menikmati pemandangan alam yang sangat indah. Saat itu, rombongan kami tiba pukul 09.00 wib dan kereta pertama akan datang dan mengantar kami pukul 10.00 wib. Oiya dalam sehari, pihak museum kereta api hanya mengadakan tur wisata sebanyak tiga kali saja, yaitu pukul 10.00 wib, pukul 12.00 wib dan pukul 14.00 wib. Kami masih punya waktu satu jam untuk mengelilingi museum, mengambil gambar dan menambah pengetahuan tentang bangunan bersejarah nan eksotik ini. Seperti ada timbangan kuno yang sangat besar yang digunakan untuk menimbang barang-barang yang akan diangkut oleh kereta pada masa dulu. Lalu ada kereta roda yang terbuat dari baja serta cerobong lokomotif yang sudah tidak terpakai.

Pukul 10.00 perjalanan wisata kami pun dimulai. Anak-anak sangat antusias dan bergembira menaikki alat transportasi yang berjalan di atas rel ini. kali ini, lokomotif menarik tiga gerbong yang setiap gerbongnya berisi sekitar 40 penumpang. Pluit panjang lokomotif terdengar nyaring dan syahdu, gerbong mulai bergerak mengikuti lokomotif. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan rumah-rumah penduduk, gunung yang menawan, danau nan biru dan rawa pening yang hijau cantik. Sungguh perjalanan yang sangat wisata yang sangat aku idam-idamkan selama ini. Anakku pun bisa duduk dengan tenang mengikuti instruksi yang diberikan oleh bapak dan ibu guru untuk tetap duduk di kursi yang telah disediakan. Anak-anak yang lain, aku lihat juga sangat antusias dan menikmati perjalanan pertama mereka menaikki kereta api uap. Amazing.
Gerbong Kereta Api


Banyak Fotografer yang mengabadikan pemandangan dari atas kereta api


Dari stasiun Ambarawa menuju ke stasiun Tuntang, menempuh perjalanan sekitar setengah jam. Sampai di stasiun Tuntang, kami diberi waktu sekitar 10 menit untuk ke kamar mandi, menikmati suasana stasiun Tuntang atau membeli makanan. Setelah itu lokomotif berganti tempat dan kami menuju perjalanan pulang ke stasiun Ambarawa. Perjalanan pulang pergi yang sekitar satu jam ini, aku manfaatkan untuk banyak mengabadikan pemandangan alam yang sangat indah. Rawa pening terlihat sangat dekat dengan warnanya yang hijau cantik. Rasanya masih belum puas berada di tempat ini, karena masih banyak spot bagus yang aku lewatkan untuk mengambil gambarnya.

Semoga suatu saat, aku dan ketiga anakku bisa kembali lagi di sini dan menikmati tur wisata kereta api uap ini. Aamiin.

Foto : Koleksi Pribadi

Hapsari Adiningrum
Melihat Arfa kecilku tumbuh berkembang dimana aku adalah saksi pertamanya adalah hal yang paling menakjubkan dalam hidup. Arbaca adalah segalanya, namun PemilikNya lebih utama. Memiliki tiga buah hati dan berharap dapat membersamai mereka hingga dewasa. Seorang ibu yang ingin selalu belajar tentang apapun sampai kapanpun.

Related Posts

Posting Komentar