header hapsari adiningrum

Pengalaman Bedah Hipospadia Menggunakan BPJS Kesehatan Kelas Tiga

21 komentar


Sejak dari lahir, anak keduaku sudah didiagnosa oleh dokter memiliki kelainan di alat kelaminnya. Lubang uretra (lubang kencing) tidak pada tempatnya. Yang seharusnya dalam keadaan normal berada di ujung tengah, namun pada diri anakku berada di bawah alat kelaminnya. Kondisi ini jika dalam istilah medis disebut Hipospadia. Kelainan ini aku ketahui sesaat setelah anakku lahir.

Pada saat itu, dokter anak menjelaskan jika kondisi anakku harus selalu dipantau. Kelainan hipospadia ini juga diikuti oleh beberapa kondisi yang menyertai, seperti adanya tarikkan kulit di pangkal alat kelamin. Saat itu disarankan untuk dilakukan pembedahan atau operasi sebelum anak masuk sekolah dasar.

Selama ini, kondisi anak keduaku yang mempunyai nama panggilan Barra, baik-baik saja. Alhamdulillah. Tidak ada gangguan saat buang air kecil, tidak pernah mengalami fimosis atau infeksi saluran kemih. Jadi dalam kurun waktu hampir 6 tahun, aku seperti terlena dan tidak pernah memeriksakan kembali kondisi alat kelaminnya. Ditambah lagi keadaanku sebagai orang tua tunggal hampir 2 tahun ini, sedikit mengabaikan nasihat dokter untuk melakukan pembedahan sebelum masuk sekolah dasar.

Setelah anakku yang pertama khitan pada bulan Juli yang lalu, aku sudah mempunyai gambaran bagaimana cara perawatan paska khitan dan seperti mempunyai niat yang kuat untuk segera melakukan repair hipospadia pada Barra. Jika sudah ada niat, ingin dilaksanakan pada saat itu juga, karena mengingat aku sudah menunda pemeriksaan selama bertahun-tahun.
Baca juga ;

Pada bulan Agustus aku melakukan pemeriksaan awal ke dokter spesialis anak, saat itu juga dokter merujuk pada spesialis bedah anak. Keesokkan harinya aku mendatangi dokter bedah anak di Rumah Sakit Nasional Diponegoro, yang terletak di kawasan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Saat itu aku masih sebagai pasien umum, bukan pengguna bpjs kesehatan. Dokter yang aku temui bernama dokter Agung Aji, Sp.BA langsung menyarankan melakukan operasi karena memang itu satu-satunya cara untuk memindahkan lubang uretra dan membuat saluran kencing yang baru. Operasi kecil apa operasi besar? Dokter mengatakan operasi besar dan diperkirakan akan rawat inap selama kurang lebih lima hari.

Operasi repair hipospadia ini bisa dilakukan di rumah sakit yang aku datangi dan aku pilih dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Alhamdulillah, aku mengucapkan syukur tak terhingga karena dengan begitu biaya yang akan dikeluarkan masih bisa terjangkau. Saat itu, ketiga anakku belum terdaftar dan belum memiliki kartu BPJS Kesehatan. Tidak ingin menunda terlalu lama aku segera mengurus syarat administrasi untuk pendaftaran BPJS Kesehatan untuk Arfa, Barra dan Caca.

Aku mendaftarkan anak-anak sebagai peserta baru di kantor pusat BPJS Kesehatan di jalan Sultan Agung Semarang dengan membawa berkas berupa kartu keluarga dan akta kelahiran baik fotocopi maupun asli. Ya, hanya itu saja yang dibutuhkan untuk pendaftaran peserta baru. Ternyata mudah, bisa dikerjakan sendiri dan tidak membutuhkan waktu yang lama jika kita sudah tahu prosedurnya. Oiya sebelumnya aku telah terdaftar sebagai peserta mandiri BPJS kelas satu dan saat mendaftarkan anak-anak, aku turun kelas ke kelas tiga.

Setelah mendaftar, aku harus melakukan pembayaran yang pertama kali untuk mengaktifkan kartu. Jarak antara mendaftar dan kartu aktif sekitar 14 hari ya, jadi ada waktu tunggu kurang lebih dua minggu. Setelah 14 hari, aku mengambil kartu di tempat yang sama, dan pada hari itu juga langsung bisa digunakan. Malam harinya aku segera melakukan pemeriksaan ke dokter keluarga yang aku pilih dan mendapatkan surat rujukkan untuk pemeriksaan kembali ke dokter spesialis bedah anak di Rumah Sakit Nasional Diponegoro. Dokter lalu memberikan surat perintah rawat inap, dan operasi dapat dilaksanakan saat aku dan Barra sudah siap.

Seminggu sebelum rawat inap aku sempat galau ingin naik kelas atau tetap dikelas 3 sesuai yang aku ikuti. Aku mendapatkan banyak saran dan masukkan untuk tetap mengambil ruang sesuai kelas BPJS Kesehatan yang aku ikuti saja. Saat rawat inap jika naik kelas bukan hanya membayar selisih biaya kamar saja, namun jika naik kelas maka selisih biaya yang dikeluarkan berupa grouping diagnosa atau penyakit yang diderita. Saat itu aku mendapatkan informasi dari rekan jika kalau ingin naik kelas maka budget yang dipersiapakan untuk repair hipospadia sekitar satu juta lima ratus hingga tiga juta rupiah. Wow, besar juga ya, maka akupun memutuskan untuk tetap di kelas tiga saja.

Hari minggu siang aku mulai menemani anakku, Barra opname atau mondok di rumah sakit. Bedah atau  operasi dilaksanakan pada hari Senin dan perawatan pasca operasi dilakukan selama 3 hari. Selama 4 hari di rumah sakit dan menggunakan fasilitass BPJS Kesehatan kelas tiga aku merasakan kenyaman dan kepuasaan dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis dan pihak rumah sakit. Kamar selalu bersih dan wangi,  makanan untuk pasien selalu on time, enak dan bergizi.  Perawat dan dokter yang menangani anakku juga baik dan cekatan.  Jadi jika ada yang bilang pasien BPJS Kesehatan kelas tiga disia-siakan dan diperlakukan dengan buruk oleh rumah sakit itu hanya hoax ya teman-teman.



Semoga bermanfaat
Tulisan ini diikutsertakan dalam program one day one posting Blogger Muslimah Indonesia


Hapsari Adiningrum
Melihat Arfa kecilku tumbuh berkembang dimana aku adalah saksi pertamanya adalah hal yang paling menakjubkan dalam hidup. Arbaca adalah segalanya, namun PemilikNya lebih utama. Memiliki tiga buah hati dan berharap dapat membersamai mereka hingga dewasa. Seorang ibu yang ingin selalu belajar tentang apapun sampai kapanpun.

Related Posts

21 komentar

  1. Alhamdulillah, mas Barra udah sehat ya.. Pasti sudah kangen sama teman-teman di sekolah ya..

    Setuju mbak, sekarang rumah sakit baik yang negeri ataupun swasta banyak yang sudah memperbaiki layanannya kok. Seringkali yang masih mengeluh, karena mereka belum paham prosedurnya. Kalau sudah paham insya Allah, nikmat2 saja pakai BPJS. Aku juga terbantu sekali dengan BPJS, kalau nggak.. lahiran sesar dua Kali entah deh habis berapa :) Alhamdulillah rizkiminallah ya, mbak.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah ternyata, awal baca saya udah sangka buruk, kirain pelayanannya sebaliknya. Seĺamat ya Mbak, ujiannya udah terlewati 😊

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah semua telah terlampaui y mba hap.. semoga ananda sehat2 selalu.. mba hapsari dan anak2 snantiasa dlm lindunganNYA. aamiin

    BalasHapus
  4. Semoga Barra sehat terus ya mbaaak

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah sdh selesai dengan layanan yang baik ya :)

    BalasHapus
  6. Bara... Semoga sehat2 terus ya nak

    BalasHapus
  7. Sehat-sehat terus ya dek Barra 😊

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum mb hapsari..saya dng Via..mb, boleh sharing mengenai operasi hipospadia nya? Brp kali saran dokter?

    BalasHapus
  9. Siang mba.. .saya dgn endah.. Saya jg minta sharing nya mengenai operasi hipospadia.. Trims

    BalasHapus
  10. bapak ibu yg anaknya hipospadia,ayo gabunhg di group wa khusus hipospadi,,biar bisa saling sharing pengalaman WA +62 812-1512-785 marso

    BalasHapus
  11. Barra semoga sht sllu..
    Blum lma ni ank sy menjalani operasi hipospadia yg ketiga mggunakan bpjs kelas 3 jg alhamdulila..
    Dr aakhr thn 2017 sampai saat ni tahapan demi tahapan dilalui..
    Alhamdlila operasi yg ketiga udah dilewati pd tgl 29 nov lalu saat nie msi masa pemulihan.
    Butuh ekstra perhatian kali ini tdk seperti opersi yg pertama dan yg kedua karna selang pipis nya tdk boleh sampai lepas sampai nanti kontrol sedang ank sy umur 2thn lg msa aktv2nya.
    Sedikit berbagi pengalaman saya

    BalasHapus
  12. Sama..anaku juga udah pernah oprasi hypospadia 2c di Rsab harapan kita..dua x juga pke bpjs..alhmdulillah pelayanan nya sungguh bagus dan memuaskan..dari segi tempat,makanan juga plynan suster atau dokter. Cm hasil dr oprasiny az blum memuaskn msh da kebocoran.rencana bln ni mau kontrol lgi ke Rs..do'ain ya moga lancar d berhasil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu, mau tanya.. Apa operasi kedua masih bisa pakai bpjs? Anak saya operasi pertama masih bocor, kemungkinan operasi lagi..

      Hapus
  13. Cerita anda jadi penyemangat untuk saya, sebentar lagi anak saya mau melakukan operasi hipospadia menggunakan bpjs kls 3... Doa nya ya semoga lancar dan lekas sembuh amiin

    BalasHapus
  14. alhamdulilah trnyata kasus yg kaya gini bukan pada anak sya aja , alhamdulilah anak sya abis oprasi hiposapadia yg ke satu tinggal dua kali oprasi lagi minta doanya ya buat teman" semua , smoga kita smua slalu di berikan kesehatan aamiin

    BalasHapus
  15. Anakku umur 18 bulan. Ternyata saya cek klo lg ereksi penisnya bengkok. Dan ketika pipis pun tidak pernah ke atas tp selalu ke bawah seperti bayi perempuan. Apa itu gejala dari hipospadia? Karena ketika lahir dokter tdk pernah bilang kalau ada kelainan

    BalasHapus
  16. Minta info penanganan setelah operasi hipospadia gmn ya.. krn anak saya jg mengalami hipospadia, saya khawatir dg proses operasinya nanti..

    BalasHapus
  17. Minta tolong sharing pengalaman menangani anak hypospadia yang telah pulih
    Karena anak Saya mengalami infeksi pasca operasi pertama
    Sedih rasa'a melihat anak kesakitan saat buang air kecil..

    BalasHapus
  18. Salamkenal saya juga ibu dari anak penderita hypospedia,yg seminggu lalu telah selesai oprasi pertama,mohon sharing pengalamannya cara perawatan pasca oprasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus dibersihkan di tutup lukanya, pakai salep hidrogel bu..

      Hapus
  19. Salam kenal semuanya.... , beberapa waktu lalu juga anak baru saja operasi Hipospadia di RS Siloam Asri... dari konsultasi dengan dokter Arry memang biaya operasi hipospadia ini cukup mahal tergantung tingkat kesulitan operasi dan rawat inapnya.. bersyukur yang bisa dicover sama BPJS karena tidak semua asuransi mau menanggungnya... sekedar share untuk biaya operasi kemarin di kelas 2 sekitar 80 jutaan... tetep semangat untuk ibu dan bapak semua...

    BalasHapus

Posting Komentar