header hapsari adiningrum

Masih Tentang Buku Antalogi, Ada Kisahku Di Sini





“Bu Hapsari ini sosok yang tegar dan penuh inspirasi” seorang teman baik dan juga tetangga dekat selalu mengatakan hal yang sama setiap kali kami berjumpa. Awalnya aku tersipu mendapatkan pujian seperti itu, lalu aku terdiam dan cepat-cepat mengucapkan istighfar. Ah, apakah memang benar demikian, atau jangan-jangan itu adalah kulit yang hanya nampak dari luar saja. Karena aku merasa aku bukanlah wanita kuat dan tegar. Karena sesungguhnya aku adalah perempuan rapuh, ibu yang tertatih-tatih menggapai keihklasan dengan terus belajar melepaskan kehilangan. Seorang hamba yang belajar belajar dan bersyukur atas skenario yang ditetapkan Sang Sutradara dalam hidup.

Beberapa bulan yang lalu aku mendapatkan informasi tentang sebuah komunitas yang akan menerbitkan sebuah buku antalogi, dimana penulisnya adalah seorang single mom. Aku merasa ini adalah sebuah hal yang baik karena selama ini, kisah ini aku pendam sendiri. Jika di sosial media, teman-teman selalu menemukan statusku yang berisi kegembiraan dan hal-hal yang jauh dari kata duka, maka itu hanyalah pencitraanku saja. Jika ingin tahu kisahku, maka semuanya sudah aku tuangkan dalam karya antalogiku yang kedua ini.

Buku ini berisi air mata, duka namun juga senyum dan bahagia karena menjadi seorang single mom bagaikan pelangi. Setelah hujan dan badai ada keindahan ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Ini kisahku bersama 18 orang perempuan lainnya. Dengan judul Rainbow-The Miracolous Stories of Single Moms, kami berharap buku ini dapat memberikan inspirasi bagi siapa saja. Bagi para perempuan dengan sebutan istri, bagi perempuan yang menyandang status janda, maupun bagi mereka yang akan melangkahkan kaki ke jenjang pernikahan.

Saat buku ini dalam proses penerbitan, aku mempunyai kesempatan membaca sebuah kisah dari seorang sahabat. Seorang perempuan yang menikah dua kali, dan semuanya berakhir dengan perceraian. Kiranya apa yang teman-teman pikirkan tentang perempuan tersebut. Nggak becus mengurus suami, penuh kekurangan dan bukanlah sosok perempuan yang baik?. Masih adakah seorang perempuan yang memandang rendah kaumnya sendiri.

Ah, aku berulang kali mengusap embun bening yang tak kuasa kutahan ketika membaca salah satu kisah di buku ini. Sekuat tenaga bertahan, penuh pengampunan terhadap perselingkuhan suami, berharap rumah tangga menuju Surga. Doa-doa dipenghujung malam sudah dilangitkan, dan Sang Pemilik Jiwa memberika jawaban bahwa perpisahan harus dilakukan, maka perceraian menjadi sebuah jalan terbaik.

Silakan dipesan
Harga PO :78.000
Hapsari Adiningrum, dkk
Penerbit :writerpreneurclub, 2017
Pemesanan : 085290114452

#odopokt17
#30dwcjilid9
#day9
#squad5

Hapsari Adiningrum
Melihat Arfa kecilku tumbuh berkembang dimana aku adalah saksi pertamanya adalah hal yang paling menakjubkan dalam hidup. Arbaca adalah segalanya, namun PemilikNya lebih utama. Memiliki tiga buah hati dan berharap dapat membersamai mereka hingga dewasa. Seorang ibu yang ingin selalu belajar tentang apapun sampai kapanpun.

Related Posts

Posting Komentar