Suatu hari, aku bertemu dengan
teman kuliah yang sudah terpisah selama 14 tahun. Obrolan kami diawali dengan
saling menanyakan kabar kami selama ini. Lalu menanyakan hal yang sebenarnya
telah kami ketahui sebelumnya dari akun sosial media masing-masing dari kami. Bukankah
disana sudah sangat gamblang dijelaskan tentang berapa jumlah anak, tinggal di
daerah mana bahkan aktivitas keseharianpun bisa dipantau setiap saat. J
Temanku, sesaat diam dan
mengucapkan kata maaf. Aku tersenyum, dia meminta ijin menanyakan suatu dan aku
mengiyakan. Dia bertanya dengan nada heran dan setengah tak percaya bahwa aku
yang dulu dikenal sebagai seorang mahasiswa yang berprestasi dan aktif di
organisasi kemahasiswaan sekarang hanya menggeluti aktivitas sebagai ibu rumah
tangga saja. Temanku itu beranggapan
bahwa seharusnya aku bisa menjadi wanita karier atau setidaknya seharusnya bisa
lebih sukses daripada kehidupanku saat ini.
Teringat kejadiaan saat pertemuan
itu, aku kemudian menyadari bahwa ukuran kesuksesan seseorang sangat
berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Ada yang mengatakan
hidupnya sukses ketika menyelesaikan sekolah strata duanya, ada yang bilang
sudah sukses ketika memiliki rumah pribadi, menyunting gadis idaman, menapakkan
kaki di tempat wisata impian, menyetir mobil sendiri dan ada yang mengartikan
hidup sukses bila nanti saat meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Sungguh sangat
variatif sekali tolok ukur kesuksesan itu.
Sesungguhnya kehidupan di dunia
ini hanya sementara dan fana, apa yang kita kejar suatu saat akan kita
tinggalkan. Lalu apakah kita tidak boleh bekerja untuk urusan dunia dan materi.
Tentu saja boleh dan diwajibkan untuk bekerja. Namun jangan sampai
berlomba-lomba dalam urusan dunia hingga melupakan akhirat. Jadikan apa yang
kita peroleh saat ini adalah bekal untuk kehidupan kekal selanjutnya. Apa yang
kita dapatkan nanti di akhirat adalah apa yang telah kita lakukan saat ini di
dunia. Saat pertanyaan itu datang dari seorang teman, aku hanya bisa menjawab
bahwa sukses itu ketika kami sekeluarga nanti dapat berkumpul kembali di Surga.
Ammin. Bagaimana arti sukses menurut teman-teman?
#odopokt19
#30dwcjilid9
#day11
#squad5
Posting Komentar
Posting Komentar