Liburan lebaran dan liburan
kenaikkan kelas kemarin, aku baru saja mengkhitankan anak pertamaku. Saat itu
usianya 9 tahun dan menurutku itu usia yang pas untuk melaksanakan khitan atau
sunat. Beberapa dokter ada menyarankan khitan dilakukan pada anak usia 6-15
tahun, dan ada juga yang menyarankan khitan dilakukan sejak bayi.
Khitan pada bayi laki-laki
dilakukan agar nantinya tidak ada penyakit fimosis atau penumpukkan sisa air
kencing di bagian ujung kemaluan. Selain itu, khitan saat bayi dikatakan lebih
cepat proses pemulihannya dan lebih mudah perawatannya.
Oiya, khitan sendiri adalah
memotong kulit yang menutupi bagian kepala atau ujung kemaluan bagi laki-laki. Hukum
khitan ada yang menyebutnya wajib, ada juga yang mengatakan sunnah muakkad atau
sunnah yang dikuatkan. Aku lebih menyakini khitan ini hukumnya wajib ya, karena
saat salat harus sudah bersih dari najis, termasuk dari sisa-sisa air kencing
yang biasanya masih ada jika belum atau tidak dikhitan.
Khitan tidak semenakutkan seperti
yang aku bayangkan sebelumnya. Oiya bagi beberapa teman yang belum tahu, anak
pertamaku ini anak berkebutuhan khusus (ABK) ya. Dulu aku membayangkan jika
khitan ini perlu dilakukan bius total dan opname di rumah sakit, tapi ternyata
tidak perlu karena cukup dengan tindakan khitan saja. Tapi disini aku
menceritakan secara global saja, karena perlakuannya ternyata sama.
Pertama-tama kuatkan niat dengan
berdoa. Minta kepada Sang Pencipta agar semuanya diberi kelancaran. Walapun
khitan ini hanya memotong sedikit kulit tetapi aku pernah melihat berita yang
bikin merinding. Saat khitan massal ada oknum tenaga kesehatan yang salah
memotong. Bukannya kulit tapi sampai memotong kepala penis si anak. Duuh,
sampai sekarang masih ngilu aja kalau membayangkan hal tersebut. Semoga buat
teman-teman yang akan melaksanakan khitan untuk putranya diberi kelancaran dan
kemudahan ya. aamiin.
Kedua, aku berpendapat ada
baiknya menjelaskan tentang khitan baik bagaimana nanti caranya dan manfaatnya.
Untuk anak-anak yang bisa berkomunikasi dengan baik, aku memilih kata
“membersihkan” daripada di potong. Saat menjelaskan kepada anak keduaku
ternyata pemilihan kata ini berpengaruh banget untuk kesiapan mental anak.
Untuk anak pertamaku yang abk, aku memilih menyetelkan you tube. Banyak link
kok yang menayangkan saat anak dikhitan. Beberapa teman yang memiliki putra
yang abk memilih story telling dengan gambar dan cerita. Setiap cara bisa
digunakan sesuai dengan kebiasaan anak dalam menerima informasi.
Selanjutnya pilih klinik atau
tempat khitan yang sesuai untuk putranya. Survey dulu kalau perlu atau tanya
pendapat orang-orang yang sebelumnya telah mengkhitankan anaknya di tempat
tersebut. Termasuk dalam hal ini adalah memilih jenis khitannya. Kalau dulu
saya di Rumah Sunatan Semarang yang beralamat di Gisikdrono. Metode yang
dipakai adalah smart clamp. Cara ini lebih mudah, lebih cepat karena hanya
membutuhkan waktu pemasangan selama 15 menit saja dan lebih mudah perawatannya.
keempat, jangan lupa untuk
mematuhi anjuran tenaga kesehatan saat perawatan pasca khitan dan setelah
kontrol. Pasca khitan dengan metode smart clamp yang harus diperhatikan
misalnya setelah buang air kecil harus dibilang dengan air bersih dan larutan
Nacl lalu ditetesin obat tetes khitan. Setelah lima hari saatnya kontrol dan
lepas klamp.
Yang terakhir, setelah lepas
klamp ini juga wajib diperhatikan karena anakku saat itu merasa sudah “merdeka”
karena tidak ada klamp yang melekat dan menggantung di kelaminnya, dia aktif
bergerak dan naik sepeda. Akibatnya pendarahan karena luka belum benar-benar
kering. Sebaiknya setelah lepas klamp anak tetap mengurangi aktivitas selama
3-5 hari agar luka benar-benar kering dan sembuh.
Semoga bermanfaat.
#OneDayOnePosting
#BloggerMuslimahIndonesia
#BloggerMuslimahIndonesia
Wah jadi inget pas anakku khitan Mbak Hap. Tapi aku nggak nerangin panjang lebar, hanya kubilang kalau udah khitan harus dan wajib sholat serta ngajinya. Soalnya dia udah sering nungguin mbahnya nyunat. Jadi udah tahu step2nya, aku malah kaget denger ceritanya Mbak. hehehe.. semangat ODOP ya Mbak
BalasHapusAlhamdulillah aku dan adik-adik sudah di khitan semua.. ^^
BalasHapusWah, deg2an nggak mbak, bayangin besok mengkhitankan Affan.. :)
BalasHapus