Proses menyusui antara ibu yang satu tentu saja berbeda
dengan ibu yang lainnya. Masing-masing punya tantangan dan kisah masing-masing.
Bukan hanya antara satu ibu dengan yang lainnya, tetapi bagi satu ibu bisa
berbeda ketika menyusui anak yang satu dengan anak kedua dan selanjutnya. Jika
saat menyusui anak pertama berjalan dengan lancar, bukan jaminan saat menyusui
anak kedua akan sama.
Menyusui adalah proses yang alami dan mudah dan setiap ibu
pasti bisa melakukannya dengan gampang, begitu pendapat orang. Dalam pandangan
masyarakat bahwa menyusui itu tinggal menyodorkan payudara ke mulut bayi. Akan
tetapi dalam kenyataannya banyak ibu yang mengalami kendala. Kendala ini bisa
seperti puting datar, air susu ibu (ASI) tidak keluar di awal-awal setelah
melahirkan, puting lecet, payudara bengkak dan saluran asi yang tersumbat.
Kendala pemberian asi ini bisa menyebabkan ibu menyusui
resah bahkan bisa jadi stress. Apalagi bagi
ibu yang kurang mendapatkan support dari suami atau keluarga terdekat. Padahal tips
paling manjur agar asi berjalan lancar adalah ibu harus “happy”. Asi akan
mengalir lancar ketika hormon oksitosin bekerja dan hormon ini dipengaruhi oleh
keadaan ibu yang bahagia.
Ibu menyusui membutuhkan dorongan atau “support” dari
berbagai pihak. Diawali dengan niat dan keyakinan yang kuat bahwa bisa
memberikan asi, dukungan dari suami juga mampu menguatkan mental ibu. Ibu yang
kelelahan setelah melahirkan dan saat menyusui akan terbantu dengan suami yang mau membantu
mengasuh bayi.
Jika ibu kelelahan, stress atau tidak rileks dapat menyebabkan
produksi asi menjadi turun dan bayi tidak mendapatkan cukup asi. Beberapa tanda
bayi cukup mendapatkan asi adalah tidur nyenyak dan segar saat terbangun. Bayi yang
sering terbangun saat tidur dan rewel membuat ibu merasa bahwa asi tidak mampu
membuat bayi kenyang. Lalu ibu mulai mengkonsumsi makanan tertentu untuk
membuat asinya melimpah.
Beberapa makanan dan minuman dipercaya mampu meningkatkan
produksi asi dan wajib dikonsumsi saat menyusui. Sebut saja sayur katuk, yang
sudah melegenda karena khasiatnya yang dipercaya memperbanyak asi. Lalu ada
juga kacang panjang, jagung, marning dan minuman jamu serta suplemen asi.
Sebelum ibu memilih suplemen asi, wajib mengenali suplemen
yang digunakan. Informasi ini bisa
diperoleh melalui buku maupun situs-situs yang dapat dipercaya. Salah satu
situs yang bisa dibaca dan terpercaya ada disini. Ada suplemen asi yang berbeda
dengan yang sudah ada yaitu asi booster tea.
Asi booster tea merupakan teh pelancar ASI alami pertama di
Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% dalam waktu 24 jam. Sebuah
angka yang mengagumkan dan tentu saja ini merupakan produk unggulan. Asi booster
tea diracik secara tidak main-main, dengan komposisi takaran bahan yang
benar-benar tepat dan presisi sehingga begitu ampuh untuk membuat asi menjadi
melimpah. Asi booster tea juga aman bagi ibu dan bayinya.
Beberapa keunggulan asi booster tea yaitu mampu melancarkan
asi hingga 900% dalam waktu 24-72 jam dan mengandung bahan herbal 100% sehingga
aman dikonsumsi serta sudah digunakan oleh jutaan ibu menyusui.
Asi booster tea adalah sebuah suplemen tanpa kandungan daun
teh yang mampu membuat asi lancar dibuat dari bahan alami (herbal) dengan
komposisi fenugreek seek, fenugreek powder, fennel seeds, fennel powder, anise,
cinnam venum, alpina powder dan habbatussauda.
Asi booster tea ini sudah dipercaya oleh ibu menyusui dari
berbagai kalangan dan berbagai daerah. Beberapa testimoni dari ibu yang sudah
merasakan khasiat asi booster tea.
Bayi saya,
saya tinggal ke Inggris selama 3 minggy, disana dan di pesawat sudah memeras
tapi tetap jadi sedikit asinya. Sampai di Indonesia, anak juga tidak mau minum
lagi. Perasan asi hanya tinggal sedikit, 1 sendok hasilnya tapi saya usaha
terus dan minum teh ASI, Alhamdulillah sekarang sudah mengalir lancar lagi. (
Maftuhah Nurbeti, MPH- Dokter dan dosen Fakultas Kedokteran UII Yogyakarta).
Alhamdulillah,
bisa dapat 500 ml tiap hari meres di kantor. Bahkan saya pernah membuang asi
perah sebanyak 28 botol ( Fajarwati- Sidoarjo)
Posting Komentar
Posting Komentar