Salah satu hal yang paling ditunggu disetiap bulan ketika menjadi wali murid di sekolah alam Ar Ridho adalah adanya seminar parenting. Bukan hanya ananda saja yang belajar, para ayah dan ibu wajib belajar untuk senantiasa menjadi orang tua yang lebih baik lagi bagi putra-putrinya.
Seminar parenting pada hari Sabtu, 11 Maret 2017 ini
disampaikan oleh Ibu Mia Inayati Rachmania selaku Direktur Sekolah Alam Ar
Ridho. Sebelum materi disampaikan, sebelumnya diisi oleh penampilan siswa-siwi
termasuk dari kelas A2 dimana ananda belajar.
Setiap ibu pasti mencintai anaknya, adalah hal yang wajar
karena sifat Alloh yang rahman dan rahim ( pengasih lagi penyayang) ini menjadikan
manusia juga memiliki sifat penyayang. Dalam sebuah hadist juga disebutkan Man laa
yarham laa yurham yang artinya barang siapa tidak sayang maka tidak akan
disayang. Sebuah hadist yang pastinya sudah diajarkan dan dihafalkan oleh
sekolah Islam sejak taman kanak-kanak.
Hal tentang kasih sayang juga telah diajarkan Nabi Muhammad
sallallahu alaihi wassalam. Pada suatu saat Rasulullah sedang mengunjungi
rumah, dan disana beliau melihat seorang tuan yang sedang memukuli budaknya. Rasulullah
kemudian menegur “ janganlah kemarahanmu melebihi rasa sayangmu, sesungguhnya
yang paling berhak untuk marah adalah Allah, akan tetapi rahmat dan kasih sayang Allah lebih
besar”.
Pada suatu kisah, saat Nabi dan para sahabat tengah
duduk-duduk didalam masjid, datang seorang dari suku badui yang buang hajat (
buang air kecil) di dalam masjid. Para sahabat sudah bersiap ingin memarahi
orang tersebut tapi dicegah oleh Rasulullah, dan membiarkan orang tersebut
menyelesaikan keperluannya. Setelah itu baru ditegur oleh Rasul dengan cara
yang lembut. Akhirnya orang tersebut memeluk Islam dan mendoakan Rasul.
Demikian juga bila ananda berbuat salah jangan langsung
dimarahi. Itu karena dia belum tahu atau belum mengerti. Jelaskan dengan bahasa
yang mudah dimegerti. Apalagi dengan anak-anak usia taman kanak-kanak. jangan
sampai ananda merasa tidak dicintai hanya karena selalu dimarahi.
Dalam sebuah ilmu psikologi disebutkan 4 bahasa cinta yaitu
1.
Bahasa verbal
2.
Bahasa non verbal atau sentuhan
3.
Hadiah
4.
Waktu berkualitas
Oiya, bahasa cinta ini memang bukan berasal dari ilmuwan
muslim, akan tetapi ayat Alloh berupa ayat Qauli yang terdapat dalam Al Quran
dan ayat kauni yang tersebar di alam semesta. Selama tidak bertentangan, tentu
saja dapat digunakan.
-
Bahasa verbal ini paling mudah dilakukan oleh
ibu. Memuji anaknya dengan kata-kata
pintar, hebat tentu akan membuat hati ananda menjadi senang dan bangga. Pujilah
ananda ketika mau mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, walaupun debu dan kotoran
berserakan tapi dengan memujinya bisa menjadikan kedekatan hubungan batin. Di
sebuah film berdasarkan kisah nyata berjudul “ Lion” dikisahkan seorang anak
berusia lima tahun di India yang tersesat kemudian diadopsi oleh seseorang dari
negara Autralia. 25 tahun kemudian, anak tersebut yang telah tumbuh dewasa
ingin mencari ibunya di India. Keinginan tersebut karena selalu terbayang wajah
sang Ibu dikala dirinya kecil yang selalu memuji dengan wajah berseri.
Diceritakan jika anak tersebut anak yatim sederhana dan bekerja membantu ibunya
mengumpulkan batu. Setiap dia mendapatkan batu kemudian memberikan kepada
ibunya, maka sang ibu akan berkata : “kamu hebat, nak”. Lalu anak tersebut
mencari batu dan memberikan ke ibunya dan ibunya akan memujinya lagi. Bahasa
cinta ini akan terrekam di ingatan anak dan membuat hubungan batin yang erat
antara ibu dan anak
-
Bahasan non verbal atau sentuhan.
Di dalam ilmu pengetahuan modern
disebutkan jika ternyata 4 kali pelukkan setiap hari akan membuat kuat , 8 kali
pelukkan dapat membuat bertahan hidup dan 12 kali pelukkan untuk tumbuh dan
kembang. Tidak perlu dihitung berapa kali kita memeluk anada, tapi semakin
sering akan semakin bagus. 10 detik pelukkan akan dapat mengalirkan hormon
oksitosin.
Hormon oksitosin adalah hormon
relaks, happy, nyaman dan bahagia,sedangkan lawannya adalah hormon stress atau
kortison. Anak yang semakin sering dipeluk, mendapatkan sentuhan kasih sayang
akan kuat, tidak mudah patah dan sehat jiwanya. Ciri salah satu jiwa yang sehat
adalah mudah menetralisir keadaan.
Jika ananda sudah beranjak remaja
dan menolak untuk dipeluk karena perasaan malu dan sebagainya, bahasa sentuhan
ini bisa dilakukan dengan mengusap kepalanya, tangan , lengan atau dengan berjabat
tangan.
-
Berikan hadiah untuk menunjukkan kasih sayang.
Hadiah dilakukan tanpa syarat, jika dilakukan setelah ananda berhasil melakukan
sesuatu atau dengan syarat ini namanya reward. Setiap orangtua mempunya salah
satu bahasa cinta yang lebih mendominasi. Tidak mengapa, yang penting adalah
bahasa cinta tersebut sampai kepada ananda.
-
Untuk waktu berkualitas seperti meluang waktu
untuk berkumpul bersama, mengobrol, makan di luar bersama walaupun hanya makan
bakso J
Di dalam sebuah hadis disebutkan Anas ra mengatakan kepada
Rasulullah jika ia mencintai saudaranya, kemudian Rasul berkata “ jika kau
mencintainya, maka katakanlah”. Jika orangtua mencintai ananda atau bahkan
dengan pasangan, maka katakanlah kepadanya. Hal yang mudah bagi para ibu
(perempuan), tetapi kadang jadi hal yang tak mudah bagi para bapak. Tetapi tidak
ada salahnya untuk belajar mengatakannya. Jadi keempat bahasa cinta yang telah
disampaikan dapat dirasakan oleh anak walau hanya salah satu saja yang lebih
sering dilakukan.
Semoga bermanfaat.
Wah terima kasih sharingnya say, bermanfaat banget, semoga lebih sabar jadi emaks..
BalasHapusBetapa seorang ibu diberi ujian sabar ya Mba, saya pun berkaca dan bercermin pada ibu. Pengen bisa belajar sesabar beliau.
BalasHapusItulah kenapa surga itu di telapak kaki ibu, walau belum punya anak, sudah merasakan kasih sayang mamah dan almarhumah nenek yang luar biasa sebagai seorang ibu
BalasHapusMau lebih sering lagi peluk Kenzie ah... sebelum si bocil beranjak gede dan nggak mau lagi di peluk... :D
BalasHapusAnak cowok seringnya udah gak mau dipeluk begitu masuk usia 13 atau 14 tahun, hahahaa, maluuu katanya
BalasHapus