Judul Buku : 5 Guru Kecilku
(Bagian I)
Penulis : Kiki Barkiah, S.T.
Editor : Aditya Irawan
Cetakan ke : 1, Oktober 2015
ISBN : 978-602-73274-0-5
Penerbit : CV. Mastakka Global
informa
Harga : Rp. 65.000,-
Jodoh bisa bertemu dimana saja,
termasuk di media sosial. Teman-teman penulis yang saya kenal bertemu
“jodohnya” di media sosial. Seorang teman “berkicau” di twitter dan tiba-tiba
ada penerbit yang tertarik untuk menerbitkan kicauannya. Woow, karya mereka
menemukan jodohnya (penerbit) di media sosial. Hal ini jugalah yang dialami
oleh Kiki Barkiah. Status-statusnya tentang pengasuhan anak mendapatkan respon
positif dari followernya. 3000 lebih follower mendukung agar status-status
tersebut dibukukan.
Buku ini berisi 35 kisah
pengalamannya dalam mengasuh anak serta membangun hubungan yang harmonis dengan
suami yang semuanya sarat dengan hikmah. Diawali dengan Niatmu kekuatanmu, Kiki
barkiah ingin memberikan motivasi bagi para ibu saat mengalami kelelahan atau
kepenatan menghadapi anak-anak. Pada halaman 4 dicantumkan sebuah hadist
tentang bagaimana Islam memandang keutamaan memiliki keturunan yang sholeh. Dari
Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah SAW bersabda , “ Satu Qintar sama dengan 12
Uqiyah. Tiap Uqiyah adalah sesuatu yang lebih baik daripada semua yang berada
diantara langit dan bumi. Dan kemudian Rasulullah bersabda “ Sungguh seorang
manusia akan ditinggikan derajatnya di surga kelak, hingga ia akan bertanya
bagaimana mungkin semua ini dapat tercapai?. Maka dikatakan kepadanya ini semua
disebabkan Istighfar (permohonan ampun kepada Allah) yang diucapkan oleh anakmu
untukmu.
Di kisah selanjutnya Kiki barkiah
masih tetap ingin memberikan motivasi bagi para ibu bahwa hamil dan melahirkan
adalah penuh perjuangan yang begitu istimewa. Tidak hanya berhenti sampai
disitu saja, selanjutnya adalah menyusui bayi selama dua tahun yang pastinya
juga penuh perjuangan. Jika semua hal tersebut dipandang sebagai bentuk ibadah,
maka kita akan menyikapinya dengan penuh bijaksana. Tanpa keluhan dan dijalani
dengan penuh rasa ikhlas serta syukur. Jika kita melakukannya sebagai bentuk
ibadah, insya Allah akan mendapatkan pahala. Aamiin. Kisah selanjutnya mengenai
memiliki balita berusia dua tahun itu we o we banget deh. Iya, saya juga pernah
mengalaminya. Apalagi jika memiliki saudara yang rentang umurnya tidak berbeda
jauh. Rebutan dan perkelahian antar saudara adalah makanan sehari-hari. Maklum balita
belum mengerti arti kepemilikkan. Semua adalah miliknya hahaha. Teh Kiki,
begitu beliau akrab disapa memberikan tips untuk tetap sabar dan istiqomah
mengajarkan bagaimana seharusnya anak-anak bersikap. Anak-anak belum bisa
mengungkapkan dengan kata-kata maka bentuk nyatanya adalah berupa kemarahan. Sebagai
orangtua khususnya ibu perlu membantu mereka untuk belajar mengungkapkan
perasaan dengan kata-kata. Kalimat-kalimat bijak penuh dengan doa selalu ada
disetiap lembar buku ini. tapi membacanya sangat ringan dan menyentuh sampai ke
hati, tidak seperti sedang diceramahi. Karena sesungguhnya ketika sedang
menulisnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan ketika menulisnya dengan hati
akan sampai ke hati juga.
Memiliki lima orang anak dan
tinggal di negera Amerika, jauh dari saudara dan tanpa asisten rumah tangga
membuat Teh Kiki dan suaminya begitu kompak menjalankan perannya. Tips yang
juga keren bagaimana membagi waktu mengajarkan homeschool bagi putranya dan mengasuh tanpa stress. Adanya standart
pagi, siang dan malam membuat saya ingin juga menirunya. Hehehe. Saya suka
sekali ketika dialog-dialog teh Kiki sedang menelpon suami dan mengatakan
betapa dia sangat mencintai suaminya. Diujung telepon suami tertawa dan
menggoda ada kejadian heboh apa dirumah. Sungguh
bahwa cinta, semangat dan canda tawa suami, pengertian dan bimbingannya adalah
sangat berarti bagi istri, yang juga berarti bagi pengasuhan anak. Kisah ini
dibagikan di “Apa Niatmu Menikah “ (hal 187). Niat menikah karena ibadah maka
segala sesuatunya akan menjadi indah dan begitu indah.
Membaca kisah-kisah yang
dituliskan oleh Kiki barkiah tentang pengasuhan kelima anaknya benar-benar memberikan
angin segar bagi diri saya. Penuh inspirasi tentang ilmu parenting. Bukan hanya
itu saja, tapi juga bernafaskan Islam. Bagaimana teh Kiki memberikan pengertian
kepada Ali, putra sulungnya untuk belajar Islam ditengah-tengah jadwal sekolah yang padat. Mengorbankan sedikit
waktunya bermain dan bersantai. Karena betapa mereka ingin berkumpul
bersama-sama di Surga kelak. 35 kisah dibagian I buku ini sangat indah dan
tidak sabar menunggu kisah-kisah berhikmah lainnya yang akan dibagikan.
Posting Komentar
Posting Komentar