"Sebentar lagi bayiku mulai makan, makan pakai apa ya?" status ibu muda yang saya baca di media sosial. Setelah bayi lulus asi eksklusif, para ibu mulai mempersiapkan menu makan untuk bayi. Menu makan ini lebih dikenal dengan MPASI atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu. Bayi mulai diperkenalkan makanan padat saat berumur 6 bulan atau 180 hari. Selama 6 (enam) bulan bayi hanya minum asi saja yang berupa cairan, selanjutnya mulai diperkenalkan makanan padat. Saat pertama kali ibu dapat memberikan bubur saring dan kemudian tekstur ditingkatkan sesuai dengan kemampuan bayi mengunyah makanan. Pada kolom komentar kemudian saya menuliskan ; berikan pada bayi, makanan yang sehari-hari keluarga ibu konsumsi. MPASI dapat diambilkan dari meja keluarga kemudian diolah menjadi bubur saring dan dapat diberikan pada bayi. Yang perlu diperhatikan adalah saat pemberian MPASI tidak ada garam dan gula. Kenapa demikian? Karena garam dan gula dapat memperberat kerja ginjal bayi.
Alhamdulillah ketiga putra dan putri saya mendapatkan asi eksklusif dan MPASI rumahan yang saya olah sendiri. Memang benar, MPASI homemade sangat praktis dan disesuaikan dengan bahan makanan yang tersedia. Berikut ini saya akan memberikan tips mengolah dan menyajikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu.
Cara Mengolah dan Menyajikan MPASI Berdasarkan Umur
Umur 6 sampai 8 bulan
* Bubur saring yang tidak terlalu padat dan tidak encer. Tandanya jika sendok dibalik maka bubur tidak mudah jatuh.
* Diberikan 2 sampai 3 sendok makan dan sebanyak 2 sampai 3 kali perhari.
Umur 9 sampai 10 Bulan
* Diberikan sesuai dengan kemampuan bayi dengan tekstur makanan yang sudah ditumbuk kasar.
*Diberikan porsi makan yaitu 125 ml atau lebih dan sebanyak 3 sampai 4 kali perhari
Umur 10 sampai 12 bulan
* Tekstur MPASI dicincang kasar
* 200 ml porsi sekali makan dan diberikan 3 sampai 4 kali perhari
MPASI yang dibuat dari menu sehari-hari sangat praktis dan sehat serta penuh cinta karena dimasak oleh ibu sendiri. Saya kemudian teringat oleh ibu yang selalu bercerita jika beliau selalu memasak makanan kesukaan kami. Saat memiliki anak yang pertama, ibu selalu berpesan agar nanti memasak sendiri menu makanan untuk bayi saya. Ibu juga selalu berpesan untuk menambahkan keju diatas makanan sebagai penambah citarasa dan meningkatkan nilai gizi. Nasihat ibu selalu saya ingat hingga saya sekarang sudah mempunyai tiga anak. Saya selalu menyediakan keju kraft karena keju kraft dapat dengan mudah diperoleh di minimarket dekat rumah. Keju kraft juga tersedia dengan berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan budget belanja.
Saya ingin berbagi resep MPASI sederhana resep turun temurun dari Ibu saya yang sangat mudah cara memasaknya.
Nasi Tim Wortel Telur Keju
Bahan ;
1. Satu cup nasi
2. 1 wortel dicincang kasar
3. Telur 1 butir
4. Bumbu seperti bawang merah, bawang putih, daun salam dan daun jeruk
5. Air kaldu atau santan secukupnya
6. Minyak atau margarine untuk menumis
7. Keju craft
Cara ;
Panaskan wajan lalu masukkan minyak hingga panas kemudian tumis bumbu hingga harum. Masukkan air kaldu atau santan disusul dengan nasi dan telur. Terakhir masukkan wortel sampai matang. Sajikan dengan keju sebagai topping.
Hmm...harumnya nasi tim keju dan rasanya yang lezat membuat Calista, anak ketiga saya makan dengan lahap. Dengan adanya keju kraft saya nggak perlu khawatir anak saya nggam doyan makan. Keju kraft dengan rasa yang gurih dan padat benar-benar solusi ampuh saat anak melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut) atau susah makan. Saya bisa percaya dengan keju kraft karena nutrisi yang ada seperti kalsium dan protein serta vitamin D dapat memenuhi kebutuhan gizi anak saya. Jadi, saat lebaran nanti dan silaturahmi ke rumah Ibu,saya pasti bangga karena anak-anak tumbuh dengan baik dan terpenuhi kebutuhan gizinya. Ibu pasti juga senang, karena saya selalu ingat nasihat beliau untuk selalu memberikan keju pada menu makan cucu tercinta.
Hmm..nasi timnya keliatannya enak nih. :)
BalasHapusHmm..nasi timnya keliatannya enak nih. :)
BalasHapus*mendadak ikut ngiler liat bubur kejunya :)
BalasHapusWah, bisa jadi referensi saya nanti Mbak misal sudah lahiran dan anak saya tiba waktu menerima MPASI. Apalagi keju bagus ya untuk pertumbuhan anak. Terima kasih Mbak sharingnya.
BalasHapus